Selasa, 18 Agustus 2009

Masih Ada Iman Dalam Diri Gadis Itu...


Syeikh Kamal Shalih dalam Daurah Ilmiyah Ke-delapan di Ma'had Darul Fikri Ponorogo bercerita bahwasanya beberapa tahun yang lalu ketika beliau baru pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia yaitu pada suatu Shubuh di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, maka hal yang pertama kali beliau lakukan adalah mencari Masjid untuk Sholat Shubuh, beliau menemukan mushola yang tidak terlalu besar -bahkan kita bisa mengatakan kecil untuk sebuah mushola dari Bandara Internasional.


Kemudian Beliau melihat seorang gadis remaja yang tidak menutup aurat, memakai celana pendek dan memawa tas kecil yang tidak diketahui apa isinya. Dalam hatinya Syeikh bergerutu, "apa yang bisa diperbuat gadis itu dengan pakaian yang seminim itu!" Kemudian Syeikh Shalat Shubuh, seusai shalat beliau terperanjat kaget melihat gadis itu ada dibelakangnya dengan penampilan yang berubah 180 derajat. Gadis itu sekarang memakai pakaian yang menutup aurat (mukena) dan timbul dari wajahnya cahaya. Ternyata gadis itu membawa mukena dalam tas kecil yang dijinjingnya. Seusai shalat gadis itu melepas mukenanya dan penampilannya kembali seperti pertama kali bertemu.

Syeikh itu berpikir, sungguh masih terdapat kebaikan (iman) dalam diri gadis itu, hanya saja karena lingkungannya yang penuh dengan liberalisme dan materialisme yang membuat gadis itu kembali membuka auratnya diluar ibadah shalatnya. Maka, beliau menyampaikan, tugas kitalah untuk membimbingnya kejalan kebenaran. Karena sesungguhnya nanti kita di akhirat tidak akan ditanya malaikat, "Apa kamu sudah membid'ahkan perbuatannya? Mengapa kamu tidak memvonis sesat dia?" Bukan! tetapi kita akan ditanya nanti akhirat, "Mengapa kamu tidak menolong dia dari kesesatan dan kekeliruannya?" Lanjut Syeikh Kamal. Janganlah kita tergesa-gesa memvonis salah seseorang, mungkin saja dia memang belum tahu hukumnya, artinya jangan terburu-buru mencap orang sebagai ahli neraka tapi bergegaslah menolong mereka dari jurang kesesatan (neraka). Apakah kalian setuju?

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda