Welcome to our website. Ini adalah situs resmi alumni 2009 P.M. Arrisalah.

Tentang Aktivitas di Pondok Modern Ar-Risalah, Bapak Pimpinan K.H. Muhammad Ma'shum Yusuf, artikel Islam, kisah, renungan, puisi, wisuda 629, panggung gembira 629, galeri foto ristec629, galeri video Le Devoir De Rayhan, dan juga pmarrisalah.com

Minggu, 26 Desember 2010

Ar-Risalah Kembali Mengadakan Pengecoran Atap Mesjid Jilid Kedua



Untuk menuntaskan kembali pembangunan atap masjid Allahu Akbar bagian luar, Bapak Pimpinan Pondok Modern ar-Risalah K.H. Drs. Muhammad Ma’shum Yusuf menginstruksikan kepada seluruh elemen pondok untuk memulai proyek pengecoran atap luar bagian utara.

Pagelaran Seni Panggung Gembira 2010



Siswa-siswi Akhir Pondok Modern Ar-Risalah kembali menunjukkan kreasi seninya dalam acara pagelaran seni Panggung Gembira 2010. Acara yang berlangsung pada malam Senin, 5 Desember ini dihadiri juga oleh Bapak Bupati Ponorogo H. Amin, S.H. beserta pejabat daerah kabupaten dalam rangka meresmikan gerakan ayo shalat atau International Brotherhood Movement for Praying (IBMP).

Acara pagelaran seni Panggung Gembira juga diadakan untuk memperingati tahun baru Islam 1432 H. Dimulai setelah peresmian IBMP pada jam sembilan malam dan berakhir jam satu pagi. Dengan bertemakan “Memajukan Budaya Bangsa Dengan Kreasi Seni Islami Demi Terwujudnya Generasi Dakwah Masa Kini”, para siswa kelas akhir berusaha menampilkan suatu pertunjukkan seni yang modern, artistik dan tetap mengandung tema Islam sekaligus tidak melupakan budaya bangsa. Adapun siswi putri tidak turut tampil dan bertugas sebagai panitia acara. Selain mereka, turut tampil siswa kelas satu dalam beberapa acara pembukaan.

Penampilan yang ditampilkan pun sangat beragam dan menarik, seperti Islamic Hip-Hop, Volk song, Puisi, Padang Dance, Arabic Dance, Drama Tragedi dengan 3 bahasa (Indonesia-Arab-Inggris), band, Fighting Gravity, tari kipas, Instrument, India Dance, Atraksi, Drama Kabaret dan lain-lain.

Dengan latar belakang panggung arsitektur mesjid dari papan triplek yang terlihat nyata, pagelaran seni ini menjadi semakin terlihat menarik. Apalagi ditambah layar raksasa di tengah panggung ditemani berbagai efek lampu sorot, laser dan kembang api, menambah suasana malam menjadi semarak dan menarik.

Semua agenda terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan acara dipersiapkan sejak sekitar dua bulanan yang lalu. Walaupun masih ditemui berbagai kendala teknis seperti kurang sinkronnya antara operator pusat dengan operator acara yang dipegang siswa kelas enam. Kemudian ditambah beberapa mikrofon yang kurang bagus. Ditambah jeda pergantian acara yang memakan waktu lama, hal ini dikarenakan beberapa orang memiliki multi-peran dalam acara-acara yang membutuhkan banyak personil. Terlepas dari semua itu, acara ini layak mendapat apresiasi yang hebat karena dilakukan oleh jumlah santri kelas akhir yang hanya terdiri dari 56 siswa putra dan 30 putri.

Peringatan Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah dan Peresmian Gerakan Ayo Shalat (IBMP)

Menyambut Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah dan Ulang tahun pondok ke 28, Pondok Modern Ar-Risalah Program Internasional mengadakan lauching gerakan ayo Sholat atau IBMP, International Brotherhood Movement for Praying. Selain itu, acara ini dilaksanakan berbarengan dengan Pagelaran Seni Panggung Gembira siswa-siswi kelas akhir 2011.

Gerakan IBMP atau Ayo Sholat merupakan gerakan yang digagas oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Ar-Risalah Program Internasional K.H. Drs. Muhammad Ma’shum Yusuf dan diresmikan oleh Bupati Ponorogo, H. Amin. Acara ini juga dihadiri beberapa pejabat daerah dari Kabupaten Ponorogo, Kapolres, dan unsur organisasi masyarakat lainnya. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk selalu menegakkan rukun Islam kedua, yaitu Shalat, terutama Shalat berjama’ah.

Adapun setelah peluncuran gerakan yang dimulai pukul delapan malam ini, diteruskan dengan penampilan anak-anak kelas akhir dalam pagelaran seni Panggung Gembira yang dilaksanakan di lapangan Reformasi dari pukul sepuluh hingga satu pagi. Acara yang ditampilkan cukup menghibur dengan latar belakang panggung triplek berbentuk masjid dengan dua menara dan satu giant screen.

Dewan Guru Ar-Risalah Bersiap Menyambut Datangnya Masa Ujian Awal Semester

Jika pada umumnya masyarakat di dunia ini sedang bersiap-siap menyambut tahun baru dengan harapan yang baru, maka warga Pondok Modern Ar-Risalah mulai sibuk menyambut datangnya ujian Semester Awal pada 5 Pebruari nanti.

Pembentukan panitia ujian telah disiapkan jauh-jauh hari tepatnya pada Kamis siang (23/12) pukul 13.30 WIB. Yaitu ketika Bapak Pimpinan K.H. Drs. Muhammad Ma’shum Yusuf memimpin sidang dwimingguan dan membacakan nama-nama panitia ujian awal
tahun dari tingkat Mubtadiin (setingkat SD) hingga KMI (MTs-MA).

Selain itu, Bapak Pimpinan juga menjelaskan kecenderungan masyarkat umumnya yang menomor-terakhirkan tugas agama. Hal ini sampaikan berdasar laporan al-Ustadz Syarifan Nurjan, M.A., salah seorang dosen di perguruan swasta Islam di Ponorogo. Dosen yang pernah mengajar di ar-Risalah itu menceritakan pengalamannya ketika bertanggung jawab mengkader para mubaligh-mubalighah seluruh Ponorogo. Beliau kemudian memberikan kertas kosong kepada para mubaligh-mubalighah itu untuk menuliskan pekerjaan anak-anak mereka yang paling membanggakan. Dan hasilnya sungguh memprihatinkan. Tidak satupun yang membanggakan atau menyebut profesi mubaligh atau da’i. Ini menunjukkan profesi mengajarkan agama hanyalah sebagai jalan terakhir bagi kebanyakan orang jika tidak mendapat pekerjaan lain.

Bapak Pimpinan kemudian mengingatkan seluruh guru untuk terus beramal dan mengajar dengan ikhlas. Karena semua itu akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih tinggi dan besar dibanding dengan mereka yang hanya berkerja mengharapkan gaji atau materi. Dan itu sudah dibuktikan oleh ar-Risalah yang berkembang maju dari sebuah tempat pembelajaran yang sederhana menjadi lembaga pendidikan yang mumpuni dengan asas keikhlasannya.

Banjir Kembali Landa Ar-Risalah



Hujan deras yang mengguyur wilayah Ponorogo pada malam ( / ) menimbulkan datangnya bencana banjir. Begitu juga di Pondok Modern Ar-Risalah dan daerah sekitarnya tidak luput dari banjir. Genangan air setinggi setengah betis terlihat di beberapa titik, mulai dari Gerbang masuk, lapangan reformasi, blok D gedung Dasawarsa, hingga blok Fatimah komplek putri dan sekitar pemukiman guru di blok Hamba. Bahkan lapangan Puger yang biasanya tidak terkena banjir kini ikut tergenang air layaknya sebuah danau. Air tidak lama surut sehingga pada siang hari hanya tersisa beberapa tempat saja yang masih terpdapat genangan air.

Untungnya hujan hanya turun malam itu saja sehingga dampaknya tidak separah tahun 2007. Yaitu ketika Ponorogo diguyur hujan selama dua hari berturut-turut dan menyebabkan banjir yang parah menggenangi Kota Ponorogo dengan tinggi air mencapai satu hingga dua meter. Ketika itu air juga menggenangi Ar-Risalah namun hanya sampai setinggi betis.

“GHOIRU……”

Jika kita memperhatikan gaya bahasa para santri, baik santriwan maupun santriwati, kita akan mendapati beragam gaya bahasa yang unik atau dalam istilah lain biasa disebut bahasa gaul. Baik ketika mereka menggunakan bahasa Indonesia, bahasa inggris, bahkan bahasa arab sekalipun.

Salah satu kosa kata unik yang sering terdengar ditelinga kita, saat kita menggunakan bahasa arab adalah kata “ghoiru”, yang mana kata ini diartikan dengan arti “enggak banget”. Padahal dalam bahasa arab, kata ghoiru tidaklah berarti demikian. Namun saat ini, biasanya kata ghoiru digunakan untuk melebeli sesuatu yang dipandang aneh, lucu, atau untuk sesorang yang melakukan sesuatu yang kita rasa tidak pantas.

Ketika ada kritik tentang hal ini, biasanya akan dijawab dengan “ah, ya gak pa pa lah…kita kan mang bukan orang arab….” atau “ biasanya gitu kok…..”. Pernyataan inilah yang selama ini menjadi asumsi salah oleh sebagian besar dari kita, dan akan selamanya digunakan jika tidak ada upaya pembenaran yang dimulai sejak dini. Oleh karenanya para santri layaknya mendapat angin segar dan juga sebuah legalitas untuk menciptakan kosa kata secara asal-asalan (ngawur).

Contoh lainnya adalah kata “ghoma”. Kata ghoma biasanya digunakan sebagai singkatan dari “Ghoiru mafhum”. Namun dapat pula diartikan dengan “ghoiru ma’qul, ghoiru masyru’, ghoiru mu’addab, dll…”

Pada hakikatnya, bahasa-bahasa singkat seperti ini tidak hanya digunakan oleh para pelajar arab yang ada di Indonesia saja, tetapi juga para pelajar yang sudah berada di derah arab, yang nota bene bahasa kesehariannya adalah bahasa arab.

Ada singkatan yang sangat terkenal dikalangan mahasiswa Indonesia di Mesir, yakni IBM. Tidak ada kaitannya dengan merek terkenal dalam dunia komputer. Itu adalah kependekan dari kata : InsyaAllah, Bukrah, dan Ma’aleisy.

Para mahasiswa Indonesia, biasanya menggunakan kata ini sebagai joke, atau sindiran kepada orang-orang Mesir dalam hal pelayanan. Diawal janjinya mereka selalu mengatakan “InsyaAllah”-jika Allah menghendaki. Artinya mereka tidak berani memastikan, kapan sesuatu yang dijanjikan itu selesai. Sayangnya, jika waktu yang dijanjikan sudah datang, dan mereka belum bisa memenuhinya, mereka akan mengatakan “bukrah”- besok. Ketika besok ditagih, tetapi janjinya juga belum bisa dipenuhi, mereka berkelit lagi dengan kata “bukrah”. Besoknya mereka akan berkelit dengan kata “bukrah” lagi. Dan jika terbukti tak bisa memenuhi juga, dengan ringan mereka akan mengatakan, “ma’aaleisy”-mohon ma’af, ngapunten atau sepurane dalam bahasa jawa.

Ungkapan yang semestinya biasa itu, menjadi ‘luar biasa” dan sangat menjengkelkan bagi mahasiswa Indonesia, karena hampir tiap hari terjadi. Agaknya IBM sudah menjadi kebiasaan mereka.

Dari cara pandang yang salah seperti dalam penggunaan kata ghoiru dan ghoma ini, maka kemunculan bahasa-bahasa yang tidak benar seperti ini sudah menjadi sesuatu yang umum dan tak perlu untuk dipermasalahkan. Padahal, hal ini dapat berakibat buruk bagi kwalitas bahasa arab kita. Oleh karenanya, perlu ada revolusi dan pembenahan bahasa yang mendasar untuk menuju pada kwalitas bahasa yang lebih baik.


Muharram - Panggung Gembira - Aqiqah Cucu Bapak Pimpinan

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan penting bagi umat Islam, karena Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Hijriyah. Begitu pula bagi segenap keluarga besar Pondok Modern Arrisalah, yang mana selain karena pada bulan Muhaaram lah dahulu Arrisalah mulai di rintis, juga karena Muhaaram merupakan hari jadi kota Ponorogo yang biasa diperingati dengan acara “Grebeg Suro”.

Dalam menyambut kedatangan Muharram tahun ini, pada tanggal 5 Desember 2010 (29 Dzilhijjah 1431), telah digelar pagelaran seni panggung gembira siswa akhir KMI 6211, sekaligus Launching gerakan Ayo Sholat atau IMBP (International Movement Brotherhood for Praying) oleh bapak Amin S.H (bupati kota Ponorogo), serta di tambah dengan gerakan Islamisasi seni tradisional REOG, yang merupakan seni kebanggaan kota Ponorogo yang saat ini telah mampu menembus kancah seni Internasional.

Dan yang lebih menggembirakan bagi segenap keluarga Pondok Modern Arrisalah adalah karena pada tanggal 1 Desember tepatnya seminggu sebelum datangnya bulan Muharram, telah lahir cucu pertama dari Bapak Pimpinan, yaitu putra dari Al-Ustad. Rahmat Ferianto dan Al-Ustadzah Fatimah Azhariyah yang keduanya saat ini masih menepuh study di Libya.

Putra beliau lahir pada waktu shubuh di Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo dan di beri nama Ahmad Al-Ma’i Ferianto. Syukur Alhamdulillah kelahiran berjalan lancar meskipun Bapak Pimpinan saat itu sedang berada di Jakarta dan Al-Ustad Rahmat pun masih berada di Libya.

Tepat di hari ketujuh dari kelahirannya (07/12/2010), sebagai tanda kesyukuran diadakan acara walimatul aqiqah yang dihadiri oleh seluruh bapak ibu guru di Pondok Modern Arrisalah beserta keluarganya. Dalam acara ini, Bapak Pimpinan menyampaikan, besara harapan agar kelak tumbuh menjadi seorang pejuang yang seluruh langkahnya mengikuti dan bersandar pada kepribadian Rasulullah, juga berharap agar menjadi anak yang sholeh serta cerdas seperti do’a dari nama yang diberikan (Al-Ma’i) yang berarti Dzakiyyun atau cerdas.