Senin, 10 Agustus 2009

Biografi Pimpinan Pondok Modern Ar-Risalah K.H. Drs. Muhammad Ma'shum Yusuf


Lahir di dukuh Bakalan desa Gundik Kec. Slahung Kab. Ponorogo, 26 Juli 1956 dari pasangan Bapak Kyai Taslim dan Bu Khotimah putra kedua dari dua bersaudara. Setelah menyelesaikan belajarnya di SDN Gundik selama 6 tahun antara tahun 1961-1967 sempat singgah di SMP selama 3 tahun (1967-1970). Pada tahun 1970 dengan bertekat bulat masuk di Ponpes Walisongo Ngabar selama 5 tahun dan tamat pada tahun 1975. Semasa belajar Beliau ini, kondisi ekonomi orang tua sangat memprihatinkan dan kekurangan, namun orang tua tetap menasehati untuk meneruskan belajarnya ke KMI Pondok Modern Gontor Ponorogo pada tahun 1975. Dengan kesederhanaan dan penuh kesadaran akan segala macam tugas dan kewajiban, akhirnya studinyapun dapat terselesaikan hanya 2 tahun dengan nilai yang sangat memuaskan, tamat pada tahun 1976. 

Dengan berbekal dedikasi tinggi, akhirnya Kyai Ma’shum diangkat menjadi guru/pengajar KMI sekaligus diangkat menjadi sekretaris pribadi KH. Imam Zarkasyi (Pimpinan Pondok Modern Gontor) hingga Kyai Imam Zarkasyi wafat. Sambil mengajar di KMI Pondok Modern Gontor, Beliau sempat kuliah di Fakultas Ushuluddin Institut Pendidikan Darussalam (IPD, sekarang ISID) hingga selesai mendapat gelar sarjana muda (BA) pada tahun 1990 dan selesai sarjana S1 (Drs) pada tahun 1995 di perguruan tinggi yang sama. Tahun 1403 H/1982 M merintis Pondok Madinatuth Thulab (kota santri) yang akhirnya diresmikan oleh KH. Imam Zarkasyi pada tanggal 26 Februari 1985 dengan nama Pondok Modern Arrisalah. 

Amanat yang Beliau emban di luar Pondok Modern ar-Risalah:
• Ketua Ikatan Pesaudaraan Haji Indonesia (IBHI)  Cab. Ponorogo.
• Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Cab. Ponorogo. 
• Ketua Dewan Syariah BPR Al Mabrur Ponorogo. 
• Selain itu Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan dakwah dan pengajian di tengah-tengah masyarakat luar  Pondok Modern ar-Risalah. 

Kini beliau menetap di kampus Pondok Modern ar-Risalah bersama istri tercinta al-Ustadzah Sri Wahyu, S.Pd.I dan telah dikarunia 6 putra:

• Muhammad Azharullah (Mahasiswa Ushuluddin Univ. Al Azhar Kairo-Mesir),
• Fathimah Azhariyah,(Mahasiswi Fak. Dakwah Univ. Tripoli, Lybia). 
• Maryam Zulaikhah, (Staf Pengasuhan Santri Putri).
• Anisa Aliya (Siswi kelas 4 KMI Pondok Modern ar-Risalah).
• Shofwatul Alimah (Siswi kelas 5 SD Islam ar-Risalah).
• Muhammad Abdillah Harakan (Siswa kelas 2 SD Islam ar-Risalah). 

8 komentar:

  1. ass.. wr wb.
    saya fans berat kiyai ma'sum tuh..
    walaupun saya ga pernah di arrisalah..
    tapi orang tua saya selalu mengelu-elu kan kiyai ma'sum. dia orang yg sangat berjuang.. dengan keyakinanya dia berjuang sendiri..
    semoga amal ibadah nya di terima oleh Alloh SWT.
    dan di mudah kan rezekinya..
    amin..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah tenyata alumni 2009 lebih hebat dan lebih inovatif dari pada alumni-alumni sebelumnya..dalam memperkenalkan almamater dan ma'had... ana doakan semoga semuanya sukses dan terus berjuang lii'lai kalimatillah. amin...

    BalasHapus
  3. Syukran atas komentarnya, semoga ini menjdi pelecut bagi kami untuk memberikan yang terbaik lillahi ta'ala, kami nantikan koreksiannya...

    BalasHapus
  4. ass...
    ana akhukum.ana berasal dari dkh.bakalan ds.gundik ana juga kagum kepada bapak ma'shum dari perjuangan beliau dari kecil dan peran beliau di masyarakat sekitar beliau juga keluarga ana tapi jauh.
    Dan kpada para siswa siswi semoga sukses yang kelak akan menegakkan kalimatillah di bumi ini.
    amin...

    BalasHapus
  5. sastra alumni ristec 200315 Mei 2010 pukul 13.24

    jaman semakin berkembang, maka tindakan juga tentu lebih inovatif. buat pak ma'sum, saya merindukannya dan arrisalah.

    BalasHapus
  6. Assalamu alaikum wr wb
    Saya muridnya Pak Kiyai di Gontor asal Malaysia. Beliau pernah tinggal sekamar dengan kamar. Sampai sekarang saya masih menganggap guru saya yang sebenar-benarnya paling banyak memberi kesan dalam pembinaan syakhsiah saya.

    Saya fikir ada beberapa fakta ttg beliau itu perlu dikoreksi. Saya keluar IPD pada tahun 1988 dan beliau itu sudah ada BA sekurang2nya 2 tahun sebelum saya. S1nya sama-sama mendaftar dengan periode kami yang terakhir BA di IPD dan rasanya lebih awal dari 1995, mungkin 1989 atau 1990 generasi yang pertama ikut SKS.

    Akhukum,

    Rahmat Abu Seman
    Malaysia

    BalasHapus
  7. Terima kasih atas koreksiannya, kami akan meminta konfirmasinya ke bagian sekrtetaris pusat.

    BalasHapus
  8. semoga perjuangan islam terus akan berlanjut (sustainable) sampai hari kiamat, perjuangan islam dimana saja berada (fi ayyi ardlin tamla' wa anta mas_ulun 'an islamihi). maka tidak boleh berkata bahwa perjuangan hanya satu cara yaitu di pondok. Allah tidak melihat kemegahan hasil,tetapi melihat sejauh apa perjuangan dan pengorbanan. berjuang menolong agama Allah bukan bertujuan membesarkan lembaga akan ditolong Allah, tetapi berjuang untuk membesarkan lembaga akan jauh dari pertolongan Allah dan tidak mendapat apa-apa di akhirat,kalaupun dapat ya sebatas kemajuan pondok yang diperjuangkan (dunia). pak zar bilang kalau seseorang alumni gontor tidak boleh berbangga diri dengan gontor, tapi berbanggalah jika islam maju di muka bumi, pondok hanya sebagai wasilah perjuangan. sebagaimana dunia hanya jembatan/wasilah bukan tujuan.

    BalasHapus

Komentar Anda