yang diawali dengan menyebut nama Allah, Dzat Maha Penyayang, Maha Pengasih
dan ini hanyalah sebuah persembahan,
yang didalamnya Shalawat dibacakan, Allahumma Shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalih
Yaa Rab, semoga keberkahan menyertai kenangan kecil ini, amiin...
kita tidak akan lupakan
tentang guru-guru terhebat yang mengajar kita
tentang sahabat terbaik yang berjuang bersama kita
tentang sejuta panorama keindahan pemandangan di pondok kita
tentang sekian peritiwa yang mengukir relief di relung jiwa kita
tentang mimpi-mimpi yang terangkai dalam hati kita
tidak akan pernah semua itu terlupakan
terima kasih wahai guruku
terima kasih atas jasamu, pengabdianmu dan pengorbananmu
terima kasih atas semua hal yang engkau berikan demi kebaikan kami
hari ini,
ditempat kaki berpijak, dan langit dijunjung
kita camkan dengan teguh bahwasanya
"Allah-lah Tujan Kami, Rasulullah Teladan Kami, Al-Qur'an Pedoman Kami, Jihad jalan kami,dan Syahadat Persaksian Kami
maka janganlah lupa
kita adalah para mujahid-Nya
dengan misi menegakkan kalimah Allah dimuka bumi
dengan misi terpancangnya Panji Islam
diseantero dunia,
diseluruh alam...
'isy kariman wa mut shahidan
menyentuh hati-hati kecil yang ingin menjadi pelangi
lelah menyusup kedasar hati
ingin rasa kami akhiri
ingin kiranya berakhir bahagia
keinginan ini tak akan mati
menjadi pelangi di setiap hati yang pernah tersakiti
menghapus jejak-jejak kelabu kami
memberikan secercah keceriaan
untuk yang telah menuntun kami hingga sampai dijalan ini
semua mengajari kami
semua merasuki hati kami
akhirnya kini kami sadari
walau sulit tuk pahami
bahwa kami harus menjadi yang terbaik
bahwa kami harus bisa lebih baik
seperti yang diharapkan
kami berusaha meraih itu
memetik bintang dan memberikannya untuk yang menyayangi kami
walau terkadang niat itu terbelok oleh keadaan
percayalah kami hanya ingin memberikan sesuatu yang terbaik dan terindah
kami hanya ingin mengukir senyum manis diwajah yang redup itu
kami disini ada
kami disini berdo'a
tujuan kami Ikhlas lillahi ta'ala
Menggapai mimpi meraih cita memasuki gerbang Khusnul Khotimah
I
Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Kawan …kini Tak akan ada lagi tawa mu
Tuk hapuskan semua sepi di hati
Karna kini tibalah waktunya
Untuk kita harus berpisah
Menjemput impian yang kita gantungkan
Merealisasikan harapan-harapan kita…
Kawan … engkau tetap hidup dalam kenagan ku
Kenangan-kenagan indah bersama mu
Terukir indah dalam jiwa ku
Terukir dengan huruf-huruf yang ku ambil dari hamparan cahaya
Kenangan- kenangan itu seperti api yang terus membara
Dan aku wujudkan Kobaran api itu
Kedalam lembaran kertas
Melalui goresan pena ku
Untuk mengungkapkan keadaan
Yang pernah kita alami
Dalam merajut tali persahabatan
Kawan… Walau terbeda ruang dan waktu
Walau terbatas jarak dan tempat
Namun … Di dalam relung jiwa ini
Selalu ada do’a untuk mu.
Setelah Perpisahan ini
Akan ada yang hilang
Tapi juga akan ada yang datang
Aku sadar waktu ku hanya sebentar
Aku mengerti tak selamanya kan disini
Karna kini yang harus di sadari…
Perjalanan kita kan segera bertepi…
Semua begitu berarti….
Saat ku mulai mencari jati diri
Saat ku temukan sebuah arti dari hidup ini
Disini… Di Arrisalah …..
Setelah ini……
Aku kan buktikan
Bahwa aku bukan pencundang
ku kan raih masa depan
Dengan semua ilmu yang telah kau berikan
Melukis dunia dengan segenap karya
Menjadikannya indah dengan hidayah-Nya
Merubah mimpi jadi asa pasti
Menggapai khayalan jadi kenyataan
Kini... hanya harap do’a mu wahai guruku
Untuk setiap langkah yang akan kutuju
Kini hanya ingin kau tahu…
Betapa besar arti dirimu bagiku…
Yang mewarnai lembaran-lembaran kertas hidupku
Yang meluruskan bengkoknya niatku*
Ada yang mesti berubah
Setelah jeda perpisahan ini
Kita Cuma terpisah tempat dan waktu
Dengan lembaran ini,
Semoga menjadi catatan, bagaimapun kita pernah bersama
Lewati masa indah dan sulit
Kita berpisah bukan untuk pecah,
Namun untuk kebersamaan
Yang punya konsep
Konsep untuk sukses
Sukses bersama*
Together-Forever in Islam