Welcome to our website. Ini adalah situs resmi alumni 2009 P.M. Arrisalah.

Tentang Aktivitas di Pondok Modern Ar-Risalah, Bapak Pimpinan K.H. Muhammad Ma'shum Yusuf, artikel Islam, kisah, renungan, puisi, wisuda 629, panggung gembira 629, galeri foto ristec629, galeri video Le Devoir De Rayhan, dan juga pmarrisalah.com

Kamis, 27 Agustus 2009

Miss Universe


Pengantar: Kontes Ratu Sejagat telah usai, Miss Veneuzela kembali terpilih sebagai Miss Universe 2009, bagaimana kita meninjau hal ini dalam kacamata Islam? Apalagi kita tahu Indonesia juga mengirimkan wakilnya berlenggak-lenggok diatas catwalk memamerkan auratnya! Berikut artikel pilihan mengenai hal ini, tidak hanya pandangan dari tokoh Islam, tapi juga Sekuler.Walaupun agak panjang, tapi insya Allah menjawab keingintahuan dibenak pembaca. (M. Andrie Bagia)

Sabtu, 22 Agustus 2009

Bagaimana Allah Menarik Perhatian Kita?

Oleh: Ammatullah Fitri (fitriammatullah@yahoo.com)


Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat. Suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang berada di lantai bawah. Mandor berteriak teriak agar ia mau mendongak ke atas sehingga mandor tersebut dapat menyampaikan catatan pesan.karena suara mesin-mesin dan pekerja yang sangat bising si tukang tidak mendengar teriakan tersebut meski sang mandor sudah berteriak berulang-ulang. Usaha sang mandor pun sia-sia.

Persahabatan Itu Indah

Oleh: Ulfa Muthmainnah (alfa_mazaya@yahoo.co.id)

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan
Justru karena kasihnya..... ia memberanikan diri menegur apa adanya....

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan senyuman tetapi menyatakan apa yang sangat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah

Hidup Itu Perjuangan

Oleh: Ulfa Muthmainnah (alfa_mazaya@yahoo.co.id)

"WA MAN YUHAAJIR FII SABIILILLAHI YAJID FIL ARDHI MUROGHOMAN KATSIRON WA SA'ATAN"

"Dan barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah,niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak..."(An-Nisa 4:100)

Di suatu siang seorang pedagang asongan sedang istirahat di sebuah taman kota. Sambil menikmati semilir angin, matanya tertuju pada selembar daun yang ujungnya terdapat bungkusan kecil yang berwarna putih kecoklat-coklatan. Baru kali ini pemuda itu mengamati secara serius fenomena kepompong yang waktu didesanya dahulu dapat di jumpai kapan saja.

Boleh Jadi

Oleh: Ulfa Muthmainnah (alfa_mazaya@yahoo.co.id)



Boleh jadi Allah sudah membukakan pintu ketaatan kepadamu, tetapi tidak membukakan untukmu pintu penerimaan dan boleh jadi Allah mentaqdirkan untukmu berbuat maksiat yang menyebabkan kamu bertaubat dan hampir kepada Allah.

RAMADHAN


Kawan,
Tidakkah kita lihat bulan sabit di langit yang kelam?
Tidakkah kita saksikan ribuan malaikat turun dari langit?
Tidakkah kita rasakan rahmat-Nya menyebar di penjuru alam?

Kadang kita bingung,
kadang kita risau,
kadang kita sedih,

Jumat, 21 Agustus 2009

To Our Beloved Teachers


Dulu kami tak pernah membayangkan akan di panggil dengan sebutan "Ustad/Ustadzah",
bagi kami panggilan itu terlalu mulia untuk di pasangkan di depan nama kami.

Ya... jika mengingat semasa santri kami tak jarang membuat para Asatidz/ah cukup sibuk menghadapi kami...

Dulu tak pernah kami bayangkan bisa menemani guru-guru di sini..untuk berjuang di jalan Allah bersama-sama..

Kamis, 20 Agustus 2009

Ar-Risalah Mengadakan Konser Religi Jelang Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan......!!!

Alhamdulillah, Puji syukur patut kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kesempatan atas kita semua untuk bertemu lagi dengan bulan paling mulia yaitu bulan Suci Ramadhan.
Untuk menyambut sebuah "event" besar umat Islam Sedunia itu, maka Pondok Modern Ar-Risalah Program Internasional mengadakan sebuah konser selama 2 hari yaitu 15-16 Agustus 2009. Konser ini bertajuk Konser Religi Jelang Ramadhan. Acara ini terselenggara atas kerjasama Pondok dengan sebuah Event Organizer dan sponsor dari Jarum 76.


Selasa, 18 Agustus 2009

Khitan Pada Perempuan

Ringkasan:


Pada dasarnya khitan untuk perempuan yang saya ketahui, yaitu dengan memotong sebagian kecil klitoris wanita, tapi tidak memotong semuanya, bertujuan untuk meredam/mengurangi syahwat pada diri perempuan itu, sehingga bisa menjadi rem bagi para wanita agar tidak terjurumus pada zina atau ketika perempuan itu ditinggal suaminya untuk waktu yang lama, sang istri dapat menahan/menjaga diri dari perselingkuhan.

Masih Ada Iman Dalam Diri Gadis Itu...


Syeikh Kamal Shalih dalam Daurah Ilmiyah Ke-delapan di Ma'had Darul Fikri Ponorogo bercerita bahwasanya beberapa tahun yang lalu ketika beliau baru pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia yaitu pada suatu Shubuh di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, maka hal yang pertama kali beliau lakukan adalah mencari Masjid untuk Sholat Shubuh, beliau menemukan mushola yang tidak terlalu besar -bahkan kita bisa mengatakan kecil untuk sebuah mushola dari Bandara Internasional.


Hukum Pacaran Dalam Islam


Afwan jiddan bagi kawan-kawan semua, sebelum membahas judul yang mungkin bisa dianggap hal biasa bagi golongan remaja, ada baiknya kita baca dulu berita yang kami ambil dari:
http://awansx.wordpress.com/2008/08/15/56-remaja-melakukan-hubungan-sex-di-luar-nikah/

BANDUNG, TRIBUN – Sedikitnya 56 persen remaja Kota Bandung pada rentang usia 15 hingga 24 tahun sudah pernah berhubungan seks atau making love (ML) di luar nikah. Hubungan seks dilakukan dengan pacar, teman, dan pekerja seks komersial.

Senin, 17 Agustus 2009

Ar-Risalah Kembali Utus Alumni Mengabdi di Bau Bau, Sulawesi Tenggara.

Bertambah lagi satu pejuang ar-Risalah 2009 yang mengabdi, kali ini adalah Ust. Hasby Nur Falah Hakim yang berangkat pada 15 Agustus 2009 yang lalu ke PonPes Al-Marhamah, Bau Bau, Sulawesi Tenggara.

Keberangkatannya pun bisa disebut mendadak, karena pada awalnya Ust. Hasby akan melanjutkan studinya di Surabaya, tapi kemudian ada permintaan dari Sulawesi yang pendirinya merupakan alumni ar-Risalah juga. Kita doaka semoga Ust. Hasby dapat mengemban amanah dengan baik, Amiin. Dengan ini, hampir seluruh Alumni ar-Risalah 2009 mengabdikan dirinya di Pesantren-pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Semoga mereka semua mendapat rahmat Allah Subhanallahu ta'ala. Amiiin...



Ar-Risalah Utus 2 Baru Baru Ikuti Daurah 'Ilmiyah di Ma'had Darul Fikri


Pada tanggal 1-3 Agustus yang lalu, ar-Risalah mengirimkan utusannya dua orang guru baru, yaitu Ust. Andi Murtomo (Jambi) dan Ust. M. Andrie Bagia (Sumedang) untuk megikuti Daurah Ilmiyah ke-delapan di Ma'had Darul Fikri Bringin Ponorogo. Acara ini diisi oleh seorang dosen dari Jeddah Arab Saudi, Syeikh Kamal Shalih Ashlahani.

Ia... Yang Selalu Menunggu Kita

Di suatu saat adalah seorang hamba Allah dia pergi jalan-jalan di tepi hutan. Sedang dia menghirup udara rimba yang segar itu, tiba-tiba dia mendengar suatu bunyi...Aummm!!! Bunyi harimau yang kelaparan dan hanya menuggu mangsanya saja. JAdi hamba Allah inipun lari untuk menyelamatkan diri. Harimau itu terus mengejar, kejar, kejar dan terus mengejar. Hamba Allah ini takut, kalang kabut berlari.

Ujian Seleksi Masuk Universitas Al-Azhar

21 Juli 2009
"Uthlubul'ilma minal-mahdi ilal-lahdi"

Pepatah arab ini tidak lagi asing di telinga kita, dan mungkin pepatah ini pula yang menjadi pelecut dan motivator kita alumni 2009. Hingga syukur Alhamdulillah pada 21 Juli 2009 lalu, dua kawan putri kita telah mengikuti tes di UIN Yogyakarta untuk melanjutkan studinya di Universitas tertua di Asia Tenggara, di tempat lahirnya Nabi Musa A.S., Cairo, Mesir. Mereka adalah Ustdzh. Masyitoh Miftahushshowab dan Ustdzh. Rofi'atul Jannah.

Meski dengan persiapan yang sangat singkat, 3 hari ta'hil bersama Ust. Sya'roni, Lc. dan Ust. Sunartip, S.H.I. mereka memasuki ruang ujian yang diisi 60 kursi peserta, akan tetapi yang hadir hanya 24 orang. Memang benar bahwa Allah kan slalu menolong manakala apa yang kita lakukan adalah i'la-an likalimatillah li mardlatillah. Juga, manakala apapun yang kita buatkan adalah untuk kebesaran-Nya, bukan untuk kebesaran diri sendiri.




OUR NEXT STEP

Kawan...
12 Juli 2009

Sebuah Prosesi sakral (begitu para masyayikh kami menyebutnya) atau yang biasa disebut wisuda telah kami lewati bersama. Dan mungkin orang-orang kan mengira bahwa saat itu adalah akhir dari perjuangan kita.

Kamis, 13 Agustus 2009

Kebersamaan Dalam Sakit Bareng

Terhitung mulai tanggal Agustus 2009, 90% Alumnus putra yang mengabdi di ar-Risalah jatuh sakit, entah karena kebersamaannya yang kuat atau apa, sehingga sakit pun harus bersama-sam, mulai flu berat -sehimgga ada yang bilang ini wabah flu qiththun (kucing) sebagai jenis virus baru setelah kasus flu babi- hingga yang sakit tipes dan terkapar di rumah sakit. Kita doakan mereka cepat sembuh.
Kabar baiknya, alumnus putri yang mengabdi tidak ikut tertular wabah ini, puluhan rasa simpati dan doa disampaikan mereka untuk yang sakit, hmm.. inilah indahnya persatuan gara-gara sakit.(?)
Selain itu, kami teringat bagaimana kami juga pernah sakit bersama ketika kelas enam, yaitu ketika menderita sakit mata bersama. Yang namanya penyakit mata adalah penyakit yang paling cepat penyebarannya, apalagi waktu itu kami dalam masa karantina yang sekamarnya (sekitar 8 x 8 m2) diisi 28 orang! maka muncullah istilah "AshHaabu Zombie" karena mata kami yang merah dan cepat menular ke teman kami yang lain.

WISUDA part II




Sangat tidak adil kami membuat tulisan 'to be continued' pada artikel berjudul WISUDA part I, tetapi kami tidak melanjutkan kembali tulisannya.  Walaupun acaranya sudah lewat jauh, tapi toh tidak ada salahnya kita mengulas kembali;

Senin, 10 Agustus 2009

Syair-syair perpisahan


ini hanyalah sebuah pengingat, 
yang diawali dengan menyebut nama Allah, Dzat Maha Penyayang, Maha Pengasih 
dan ini hanyalah sebuah persembahan,
yang didalamnya Shalawat dibacakan, Allahumma Shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalih
Yaa Rab, semoga keberkahan menyertai kenangan kecil ini, amiin...

kita tidak akan lupakan
tentang guru-guru terhebat yang mengajar kita 
tentang sahabat terbaik yang berjuang bersama kita
tentang sejuta panorama keindahan pemandangan di pondok kita
tentang sekian peritiwa yang mengukir relief di relung jiwa kita
tentang mimpi-mimpi yang terangkai dalam hati kita
tidak akan pernah semua itu terlupakan


terima kasih wahai guruku
terima kasih atas jasamu, pengabdianmu dan pengorbananmu
terima kasih atas semua hal yang engkau berikan demi kebaikan kami

hari ini,
ditempat kaki berpijak, dan langit dijunjung
kita camkan dengan teguh bahwasanya
"Allah-lah Tujan Kami, Rasulullah Teladan Kami, Al-Qur'an Pedoman Kami, Jihad jalan kami,dan Syahadat Persaksian Kami  
  
maka janganlah lupa
kita adalah para mujahid-Nya
dengan misi menegakkan kalimah Allah dimuka bumi
dengan misi terpancangnya Panji Islam
diseantero dunia,
diseluruh alam...
 
'isy kariman wa mut shahidan


Doa
mengapa badai tak pernah bosan
menyentuh hati-hati kecil yang ingin menjadi pelangi
lelah menyusup kedasar hati

ingin rasa kami akhiri
ingin kiranya berakhir bahagia
keinginan ini tak akan mati
menjadi pelangi di setiap hati yang pernah tersakiti

menghapus jejak-jejak kelabu kami
memberikan secercah keceriaan
untuk yang telah menuntun kami hingga sampai dijalan ini

semua mengajari kami
semua merasuki hati kami
akhirnya kini kami sadari
walau sulit tuk pahami

bahwa kami harus menjadi yang terbaik
bahwa kami harus bisa lebih baik
seperti yang diharapkan

kami berusaha meraih itu
memetik bintang dan memberikannya untuk yang menyayangi kami
walau terkadang niat itu terbelok oleh keadaan
percayalah kami hanya ingin memberikan sesuatu yang terbaik dan terindah
kami hanya ingin mengukir senyum manis diwajah yang redup itu

kami disini ada
kami disini berdo'a
tujuan kami Ikhlas lillahi ta'ala
Menggapai mimpi meraih cita memasuki gerbang Khusnul Khotimah
TENTANG KITA

I

Waktu terasa semakin berlalu 
Tinggalkan cerita tentang kita 
Kawan …kini Tak akan ada lagi tawa mu 
Tuk hapuskan semua sepi di hati 
Karna kini tibalah waktunya 
Untuk kita harus berpisah 
Menjemput impian yang kita gantungkan 
Merealisasikan harapan-harapan kita…

Kawan … engkau tetap hidup dalam kenagan ku
Kenangan-kenagan indah bersama mu 
Terukir indah dalam jiwa ku
Terukir dengan huruf-huruf yang ku ambil dari hamparan cahaya 

Kenangan- kenangan itu seperti api yang terus membara
Dan aku wujudkan Kobaran api itu 
Kedalam lembaran kertas 
Melalui goresan pena ku 
Untuk mengungkapkan keadaan 
Yang pernah kita alami 
Dalam merajut tali persahabatan

Kawan… Walau terbeda ruang dan waktu 
Walau terbatas jarak dan tempat 
Namun … Di dalam relung jiwa ini 
Selalu ada do’a untuk mu.
II

Setelah Perpisahan ini
Akan ada yang hilang
Tapi juga akan ada yang datang

Aku sadar waktu ku hanya sebentar
Aku mengerti tak selamanya kan disini
Karna kini yang harus di sadari…
Perjalanan kita kan segera bertepi…

Semua begitu berarti….
Saat ku mulai mencari jati diri
Saat ku temukan sebuah arti dari hidup ini
Disini… Di Arrisalah …..

Setelah ini……
Aku kan buktikan
Bahwa aku bukan pencundang
ku kan raih masa depan
Dengan semua ilmu yang telah kau berikan

Melukis dunia dengan segenap karya
Menjadikannya indah dengan hidayah-Nya
Merubah mimpi jadi asa pasti
Menggapai khayalan jadi kenyataan

Kini... hanya harap do’a mu wahai guruku
Untuk setiap langkah yang akan kutuju
Kini hanya ingin kau tahu…
Betapa besar arti dirimu bagiku…
Yang mewarnai lembaran-lembaran kertas hidupku
Yang meluruskan bengkoknya niatku*
*) Ar-Risalah Putri 629
PENUTUP
Juli nol-sembilan
Ada yang mesti berubah
Setelah jeda perpisahan ini
Kita Cuma terpisah tempat dan waktu
Dengan lembaran ini,
Semoga menjadi catatan, bagaimapun kita pernah bersama
Lewati masa indah dan sulit
Kita berpisah bukan untuk pecah,
Namun untuk kebersamaan
Yang punya konsep
Konsep untuk sukses
Sukses bersama*

Together-Forever in Islam
*) diambil dari SMANSA2007 Album




Biografi Pimpinan Pondok Modern Ar-Risalah K.H. Drs. Muhammad Ma'shum Yusuf


Lahir di dukuh Bakalan desa Gundik Kec. Slahung Kab. Ponorogo, 26 Juli 1956 dari pasangan Bapak Kyai Taslim dan Bu Khotimah putra kedua dari dua bersaudara. Setelah menyelesaikan belajarnya di SDN Gundik selama 6 tahun antara tahun 1961-1967 sempat singgah di SMP selama 3 tahun (1967-1970). Pada tahun 1970 dengan bertekat bulat masuk di Ponpes Walisongo Ngabar selama 5 tahun dan tamat pada tahun 1975. Semasa belajar Beliau ini, kondisi ekonomi orang tua sangat memprihatinkan dan kekurangan, namun orang tua tetap menasehati untuk meneruskan belajarnya ke KMI Pondok Modern Gontor Ponorogo pada tahun 1975. Dengan kesederhanaan dan penuh kesadaran akan segala macam tugas dan kewajiban, akhirnya studinyapun dapat terselesaikan hanya 2 tahun dengan nilai yang sangat memuaskan, tamat pada tahun 1976. 

Dengan berbekal dedikasi tinggi, akhirnya Kyai Ma’shum diangkat menjadi guru/pengajar KMI sekaligus diangkat menjadi sekretaris pribadi KH. Imam Zarkasyi (Pimpinan Pondok Modern Gontor) hingga Kyai Imam Zarkasyi wafat. Sambil mengajar di KMI Pondok Modern Gontor, Beliau sempat kuliah di Fakultas Ushuluddin Institut Pendidikan Darussalam (IPD, sekarang ISID) hingga selesai mendapat gelar sarjana muda (BA) pada tahun 1990 dan selesai sarjana S1 (Drs) pada tahun 1995 di perguruan tinggi yang sama. Tahun 1403 H/1982 M merintis Pondok Madinatuth Thulab (kota santri) yang akhirnya diresmikan oleh KH. Imam Zarkasyi pada tanggal 26 Februari 1985 dengan nama Pondok Modern Arrisalah. 

Amanat yang Beliau emban di luar Pondok Modern ar-Risalah:
• Ketua Ikatan Pesaudaraan Haji Indonesia (IBHI)  Cab. Ponorogo.
• Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Cab. Ponorogo. 
• Ketua Dewan Syariah BPR Al Mabrur Ponorogo. 
• Selain itu Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan dakwah dan pengajian di tengah-tengah masyarakat luar  Pondok Modern ar-Risalah. 

Kini beliau menetap di kampus Pondok Modern ar-Risalah bersama istri tercinta al-Ustadzah Sri Wahyu, S.Pd.I dan telah dikarunia 6 putra:

• Muhammad Azharullah (Mahasiswa Ushuluddin Univ. Al Azhar Kairo-Mesir),
• Fathimah Azhariyah,(Mahasiswi Fak. Dakwah Univ. Tripoli, Lybia). 
• Maryam Zulaikhah, (Staf Pengasuhan Santri Putri).
• Anisa Aliya (Siswi kelas 4 KMI Pondok Modern ar-Risalah).
• Shofwatul Alimah (Siswi kelas 5 SD Islam ar-Risalah).
• Muhammad Abdillah Harakan (Siswa kelas 2 SD Islam ar-Risalah). 

Makna Lambang




"What’s the name?" apalah arti sebuah nama, begitulah kata seorang pujangga dunia, Shakespare. Sebuah ungkapan yang sering kita dengar sehingga membuat kita seolah-olah menafikkan arti/fungsi sebuah nama.

Tapi itu semua tidak berlaku bagi kami, para pejuang Islam masa depan. Nama bagi kami merupakan gabungan asa, cita dan do’a serta harapan. Sekaligus sesuatu yang menggambarkan jati diri seseorang.

Le Devoir De Rayhan kami pilih bukan karena sekedar mengikuti tren atau hanya karena enak didengar. Melainkan itu semua menggambarkan mencerminkan jati diri kami, harapan serta do’a kami untuk masa depan.

Le Devoir berasal dari bahasa Prancis yang berarti masyarakat yang patuh sedangkan Rayhan kami ambil dari QS Arrahman ayat 12 yang berarti tanaman yang harum baunya.

Berawal dari sebuah ketaatan dan kepatuhan yang melahirkan generasi pengharum nama agama, bangsa dan negara di masa depan.

itulah:

LE DEVOIR DE RAYHAN

Leaders Movement For Islamic Revival And Civilization
 Ø­Ø±ÙƒØ© القيادة للحضارة Ùˆ النهضة الإسلامية

The Gold Generation Of Ar-Risalah
2009



Profil Pondok Modern ar-Risalah

Sudah menjadi perbincangan umum bahwasanya Jawa Timur adalah provinsi yang memiliki kota-kota bersejarah dan penuh dengan budaya-budaya daerah yang unik baik budaya local maupun budaya keislaman yang tumbuh berkembang seiring dengan kemajuan zaman.


 Diantara kota-kota di Jawa Timur yang bersejarah adalah Ponorogo dengan julukannya sebagai kota REOG baik secara haqiqi maupun harfiah REOG berarti; Religious, Excellent, Objective, Great. Di kota reog inilah terdapat pondok-pondok pesantren yang sudah masyhur ratusan tahun dikancah pendidikan nasional dan telah melahirkan insan-insan sejarah yang merubah Indonesia dan mengharumkan namanya di seantero negeri bahkan luar negeri sekalipun.

 Sekian banyak pondok yang telah melahirkan manusia-manusia intelek yang berkiprah dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, budaya dan lain sebagainya. Pondok-pondok tersebut memiliki ciri khas masing-masing dalam menjalankan system pendidikan didalamnya, ada yang berprogram salafi, pondok pesantren modern, semi modern maupun penggabungan dari system pendidikan yang ada. Namun satu diantara sekian pondok tersebut adalah Arrisalah yang memiliki program internasional dengan kurikulum yang mengacu pada ajaran Rasulullah SAW yang berbasis pada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai ajaran universal.

 Pondok Modern Arrisalah Program Internasional didirikan oleh Drs. KH. Muhammad Ma’shum Yusuf mulai tanggal 1 Muharram 1403 H / 18 Oktober 1982 M, dan diresmikan oleh KH. Imam Zarkasyi (salah satu pendiri Pondok Modern Gontor) pada tanggal 26 Februari 1985, berada di Kec. Slahung Kab. Ponorogo, 15 KM arah selatan kota Ponorogo Jawa Timur Indonesia. 

TUJUAN (VISI DAN MISI)
Pesantren Program Internasional Pondok Modern Arrisalah adalah pesantren kaderisasi yang menyiapkan calon ulama’ dan pemimpin dunia yang berwawasan Islam dan universal (nasional & internasional). 
Tujuan jangka pendek : santri beriman kuat, berakhlaq mulia, berwawasan jauh, dan perpengetahuan luas, bisa melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi dalam maupun luar negeri, memiliki lapangan perjuangan yang jelas dan sumber ekonomi yang mapan. Singkatnya; menjadi ulama’ dan pemimpin dunia yang diterima amal perjuangannya di dunia dan akherat.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan keseimbangan antara :
● Kepentingan dunia dan akherat
● Ilmu pengetahuan umum dan agama
● Wawasan nasional dan internasional
● Penguasaan bahasa Arab dan Inggris
● Teori dan praktek
● Moral dan intelektual

CIRI KHAS Dari PONDOK MODERN ARRISALAH PROGRAM INTERNASIONAL :
- Bebas dari syirik dan khurofat 
- Beraqidah ahlussunah wal jama’ah
- Berprogram internasional
- Menjadi rahmat manusia sedunia dan untuk semua golongan
- Disiplin ketat, semua kegiatan disesuaikan dengan pendidikan Islam
- Bebas dari rokok, narkoba, dan segala bentuk anarkhisme 
- Berijazah pondok dan negeri.




PELAJARAN POKOK DAN BAHASA PENGANTAR DI PONDOK MODERN ARRISALAH
• Pengetahuan agama Islam secara menyeluruh (kaffah)
• Ilmu pengetahuan umum dan teknologi
• Pelajaran bahasa Arab dan Inggris diaplikasikan secara aktif sebagai bahasa pengantar, pelajaran, percakapan, pidato, diskusi, menulis, dll.
• Tahfidz Al-Qur’an dan Al-Hadits serta pemahamannya secara maksimal.
• Semua mata pelajaran agama berbahasa Arab dan mata pelajaran umum berbahasa Inggris. Semua pelajaran dimulai dari dasar hingga tidak ada kesulitan bagi santri/calon santri.


POLA HIDUP DI PONDOK MODERN ARRISALAH PROGRAM INTERNASIONAL
Dinamika pondok pesantren yang dipacu oleh mobilitas tinggi, berbagai kegiatan aktivitas santri silih berganti, membuat santri dan segenap element di dalamnya terdidik totalitas kehidupannya. Pondok pesantren sebagai kehidupan yang luas (Extended and Integrated Education) pada pembentukan personal attitude santrinya. Pembinaan mental skill, dengan dua gerakan; mengembangkan cita-cita idealisme dan menggali potensi yang ada. Hasilnya, para alumni di berbagai institusi dan berbagai lapangan kerja cukup produktif, dinamis, dan komperatif berbekal norma-norma kepondok modernan seperti keikhlasan, kejujuran, kedisiplinan, dan semuanya Lillahi Ta’ala. Ada semboyan “ Berjasalah tapi jangan minta jasa”. “Barang siapa bersungguh-sungguh niscaya ia akan mendapat hasilnya”.

Amanah dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya membutuhkan kesadaran dan dedikasi tinggi dalam menunaikan hal tersebut. Kecerdasan tidak terbukti cukup sebagai bekal keberhasilan kerjanya, justru pengalaman dan segenap kecerdasan emosional santri, sabar, giat, tekun, cekatan, tanggap merupakan modal besar keberhasilannya.

Dalam rangka melatih dan mendidik santri-santri militan, memang dibutuhkan kegiatan berkesinambungan yang bersifat mendidik. Betul pepatah yang menyebut bahwa “Lisanul haal” bahasa perbuatan lebih mudah diterima daripada hanya bahasa ucapan “Lisanul maqool”.
Maka dengan berbagai aktivitas, semua segenap siswa kelas akhir KMI terlibat di berbagai macam aktivitas. Selain untuk mendidik mental dan sikap siswa, juga menjadi contoh bagi adik-adik kelas dalam menuangkan karyanya, membahasakan karsa untuk menjalin sportivitas, komunikatif, dan solidaritas. Persatuan antar mereka yang berbeda watak dan berbeda ras.