Minggu, 15 Maret 2009

KH Drs. Muhammad Ma'shum Yusuf

Kami menyebut beliau dengan sebutan “Mudir”, artinya Direktur, beliaulah pimpinan pondok kami, Pondok Modern Arrisalah. Bagi kami, belum pernah kami menemukan di zaman seperti ini seseorang yang begitu sederhana, yang mempunyai wibawa besar selain beliau.

Entah apa yang membuat Mudir kami ini begitu berwibawa di kalangan masyarakat. Hidup beliau sederhana, tapi visi-misi beliau sangat tinggi. Beliau tinggal di salah satu bangunan pesantren, beliau belum memiliki rumah sendiri walau pesantrennya yang dulu kecil kini telah membesar dengan luas 14 hektar. Beliau hanya mau membangun rumah jika masjid Jami' pondoknya sudah selesai dibangun.

Jika penyakit dalam beliau tidak kambuh, beliau suka menyapu sembari mengawasi para pekerja atau santrinya yang sedang bekerja membangun masjid pondok.

Di kelas akhir ini kami mulai paham, sebagaimana yang beliau sampaikan pada khutbah-khutbah beliau.

Pondok ini dibangun bukan untuk kebesaran pondok itu sendiri, juga bukan untuk kebesaran kyainya. Tapi pondok ini dibangun untuk kebesaran Allah Yang Maha Besar, maka tidak heran beliau selalu mengenakan jas setiap memimpin shalat lima waktu untuk kebesaran Allah walau udara saat itu begitu panas, juga tidaklah heran jika beliau menamai masjid yang sedang dibangun ini dengan masjid Jami' “ALLAHU AKBAR”, yang dibangun secara bertahap, selama 10 tahun lebih dan semuanya menggunakan cor, dengan harapan tahan hingga hari kiamat.

Kami paham sekarang, karena niat beliau yang benar-benar tulus ikhlas berjuang dijalan Allah untuk kebesar-Nya, maka Allah pun mengangkat dan membesarkan derajat beliau dihadapan manusia, semuanya hanya karena satu hal, niat membesarkan Allah ‘I’laa-an likalimatillaah….’



0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda