Sabtu, 05 September 2009

Gosip


Pendahuluan: Berikut ini saya lampirkan dua artikel dari http://www.sasak.net/ dan http://www.muslimbusana.com/ mengenai gosip sebagai panduan menuju kesempurnaan ibadah anda. Satu hal lagi, jangan sampai kita kemudian setelah berlalunya bulan Ramadlan melakukan hal-hal yang dilarang dalam puasa seperti gosip, dengan dalih puasa telah lewat, hmmm.... Ok, Say No to Gosip! (drie@indonesiaindonesia.com)

 



Meski belum mengeluarkan fatwa haram tentang tayangan infotainment yang sarat dengan materi pergunjingan, Majelis Ulama menghimbau masyarakat agar tidak menonton tayangan mengandung unsur ghibah itu, karena dalam Islam hukumnya haram. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Ketua MUI Amidhan di Hotel Aston, Jakarta, Rabu(29/8).

"Saya sudah pernah menghimbau itu haram hukumnya ghibah itu, apalagi Ramadhan ini, sama sekali tidak boleh bergunjing, tapi infotainment tidak ada hari tanpa gosip, tanpa gunjing dan itu bisa diakses mudah, "jelasnya.

Ia menilai, muatan materi yang terdapat pada tayangan infotainment lebih mengedepankan hal-hal yang negatif dari para publik figur yang diidolakan oleh masyarakat, hal itu akan ditiru pengemarnya, berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI Din Syamsuddin mengingatkan agar pembuat tayangan infotainment dapat memberikan pesan moral yang baik, dan tidak hanya menguak sisi negatif seseorang di depan umum, melainkan menonjolkan sisi positifnya, sehingga bisa menjadi teladan bagi masyarakat.

"Selebrity dan publik figur kita banyak juga yang baik, jika yang disampaikan kebaikan, berarti telah menularkan kebaikan menebar ushwah dan hasanah bagi masyarakat luas, "ujarnya.

Ia menambahkan, bulan suci Ramadhan umat Islam diwajibkan memperbanyak ibadah, kalau ada dukungan penciptaan suasana itu adalah sebuah pahala. Tetapi, kalau ada upaya menghambat menghalangi, merusak kesucian umat yang sedang beribadah, itu perbuatan dosa.

Din menghimbau, kepada para artis yang muslim dapat memberikan penampilan yang terbaiknya, untuk mencerdaskan kehidupan umat dengan nilai-nilai spiritual dan ahlaq pada saat bulan Ramadhan.

"Ini sebuah ibadah yang tidak kalah nilainya, bisa dikatakan jangan-jangan lebih efektif dari para dai dan mubaligh, kami ketuk hatinya, "imbuhnya. (novel) http://www.sasak.net/blog/MUI-Infotainment-Berisi-Ghibah-Itu-Haram.html


Ghibah Yang Boleh dan Tidak

Posted under: Umum

Ghibah atau menggunjing adalah salah satu perbuatan yang dilarang dalam agama Islam. Ghibah dalam prakteknya biasanya begitu gampang dilakukan namun sulit disadari. Perbuatan ini bisa dilakukan baik secara sendiri atau bersama-sama. Disarankan untuk sangat berhati-hati dengan sifat ini karena berpotensi membawa keburukan karena berusaha selalu mencari-cari kejelekan orang lain untuk kemudian disebarluaskan, namun seringkali lupa atas kejelekan diri sendiri.

Oleh karena itu masih hangat dalam ingatan mengapa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai merasa perlu bersuara dalam menyikapi berbagai macam tayangan-tayangan bernuansa ghibah atau menggunjing seperti yang biasa ditampilkan dalam acara infotainment seperti WasWas, Insert, Cek & Ricek, dsb. Dan seperti biasanya pro dan kontra mewarnai hasil fatwa MUI ini.
Terlepas dari pro dan kontra yang timbul, yang patut diperhatikan adalah ada beberapa contoh ghibah / menggunjiing / membicarakan aib orang lain yang diperbolehkan. Contoh membicarakan aib orang lain yang boleh adalah apabila kita membahas mengenai Fir'aun atau Qorun.
Seperti telah diketahui semua orang bahwa Fir'aun atau Qorun adalah orang yang dijadikan tamsil atau contoh oleh Allah SWT akibat sifatnya yang congkak atau sangat sombong hingga mengatakan bahwa kesuksesan kekayaan dan kekuasaan yang diraihnya adalah murni usahanya belaka, dengan mengesampingkan Tuhan.
Apabila dalam acara pengajian atau majelis taklim penceramah mengupas berbagai kejelekan mereka tentunya ghibah begini diperbolehkan. Hal ini terutama dalam rangka sebagai pelajaran atau ibrahbagi kita semua agar waspada terhadap sifat sombong. Selain itu juga sebagai peringatan bagi semuanya agar berhati-hati bergaul dengan orang sombong.
Tidak lain tidak bukan hendaknya sangat berhati-hati dalam membicarakan orang lain. Apalagi disitu unsur pelajarannya sama sekali tidak ditonjolkan. Namun malah menonjolkan agar bagaimana suasana semakin panas, oplah dan jumlah pemasang iklan bertambah, dan memberi cara atau contoh jalan perceraian yang gamblang naudzubillah.
http://www.muslimbusana.com/umum/ghibah-yang-boleh-dan-tidak/index.htm



0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda