Sabtu, 03 Oktober 2009

Our Beloved Teachers


This is about our teachers, walaupun kini kami berstatus al-Ustadz dan al-Ustadzah, yang berarti guru, tetaplah kami hanya junior dibanding mereka yang yunior. Guru-guru kami yang generasi pertama, yaitu mereka yang merasakan langsung pengajaran Bapak Pimpinan, K.H. Muhammad Ma'shum Yusuf dibawah pohon.

Beliau-beiaulah yang merasakan langsung bagaimana beratnya membangun sebuah pondok, belajar-mengajar sambil berkerja sampingan memenuhi kebutuhan hidup. Bagaimana mereka mengorbankan kuliah mereka demi mengajar anak-anak, maklum, waktu itu kuliah adanya ketika pagi tidak seperti sekarang yang sore, sehingga otomatis berbenturan dengan kegiatan mengajar. tapi toh semua itu tidak membuat mereka turun semangatnya. Mereka yakin dengan janji Allah yang akan menolong orang-orang yang menolong agama-Nya. 

Kini hasilnya terbukti, walaupun nama-nama beliau tidak dihiasi dengan gelar kesarjanaan, tapi hidup mereka penuh keberkahan, hidup dalam kecukupan, tidak kekurangan, juga tidak berlebihan. Sungguh ironi sekali dengan guru-guru masa kini yang bergaji tinggi tetapi masih mengeluhkan kurangnya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tahukah anada bahwa guru-guru kami tidak digaji?! Tetapi mereka tetap menikamti hidup ditengah kesederhanaan dan kesahajaannya, sebgaimana yang diajarkan Bapak Pimpinan yang sampai sekarang belum mempunyai rumah sendiri, padahal kita tahu pondoknya sekarang terus membesar dan meluas hingga 14 hektar. Semangat panrtang menyerah juga ang ditularkan kepada mereka sehingga tidak malu untuk berkerja apa saja mencari nafkah asalkan halal. 

Pengorbanan beliau-beliau Bapak Pimpinan beserta para guru senior generasi awal sungguh tidak terhingga. Lihatlah murid-muridnya kini, banyak yang bergelar sarjana hingga S3 luar negeri, banyak yang menjadi pengusaha sukses, semuanya lahir dari tangan-tangan beliau yang ikhlas dan tawadlu. Sungguh kami tidak pernah menemukan hal yang seperti ini, bahkan jika kami bertukar posisi menjadi mereka, pasti kami tidak akan mampu menanggungnya. Barakallah lahum, semoga beliau-beliau ini mendapat pahala yang tidak terkira dari Allah subhanallah wata'ala. Amin...           

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda