Kamis, 03 November 2011

Ar-Risalah Goes to Blitar

Jika kemarin Sabtu (29 Oktober) kami menghadiri pernikahan Ustadzah Tri Muryanti, S.Pd.I dengan Mohammad Mudzaky di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Ponorogo, maka besoknya, Ahad siang, kami berangkat ke Blitar. Untuk apa? Ternyata, Dzaky yang kini menjadi suami Ustadzah bagian KMI itu adalah kakaknya Ukhtuna Barozatul Fajrin, yang telah menikah juga pada September lalu. Jadi, kami mengadiri syukuran pernikahan teman kita yang pernah satu tahun mengabdi di ar-Risalah ini.


Sebenarnya rencana kami berangkat jam 1, tapi biasalah… jam karet, baru siap jam 2.30! Dengan tiga mobil pinjaman yang susah payah dicari oleh Akhi Sumarno dan Bayu, itupun dengan menggadaikan motor barunya Akhi Yunus sebagai jaminan karena tidak bawa uang muka. (He..he..)

Satu mobil Xenia dipakai oleh guru putra dengan sopir Akhi Bayu, dua mobil Panther untuk para guru putri, satu mobil diisi Ibu Kyai dengan ustadzah lainnya dan disopiri Ustadz Muslim, sedangkan mobil teman-teman putri 629 di mobil satunya lagi disopiri Ustadz Eko dari Mubtadiin. Hanya saja, karena mobil kepenuhan, satu orang dari teman kita yaitu Ukhtuna Sofi harus menumpang di mobil Xenia yang kami tumpangi, tapi tenang… toh duduknya di depan (ga’ usah mikir macem-macem!).

Perjalanan ini bisa disebut modal nekat, karena memang kita tidak tahu dimana rumah Ukhtuna Barozah ini lho! Sempat kesasar 2 kali, berbekal nama keluarga Ukhtuna yang merupakan tokoh terpandang di Blitar, akhirnya kami mendapat informasi dari warga sekitar hingga sampai juga di rumahnya jam 7.30 malam. Alhamdulillah…

Acara syukuran ini diisi tausiyah oleh Habib Ikram dari Ngawi yang menekankan pentinnya berdoa bagi seorang Muslim, karena doa adalah kebutuhan orang yang hidup, “Doa adalah sumsumnya Ibadah,” tegasnya berulang-ulang. Di akhir acara, kami dijamu oleh tuan rumah alias keluarga besar Ukhtuna Barozatul Fajrin, Bapak Mastur Nabawi di kediamannya. Tepat pukul 10 malam, kami pamit pulang.

Jika mobil yang ditumpangi Ibu Kyai langsung pulang ke Ponorogo, maka kami dan rombongan putrid 629 mampir dahulu di rumah Ukhtuna Auvia Aisyah di Trenggalek, hal ini karena permintaan orang tuanya yang senang sekali dikunjungi oleh siapapun, terutama keluarga pondok, walaupun itu sudah jam 12 malam. 

Sekadar informasi, semua saudara Ukhtuna Auvia dimasukkan ke ar-Risalah, yang pertama, kakaknya, Ustadz Anas Alinuha, lulus 2008, kemudian adiknya Ustadzah Hana lulusan 2011, dan si bungsu Vita yang masih kelas 5. Setelah 1 jam mengobrol dan makan bersama, kami beranjak meninggalkan tempat, tidak lupa foto bareng yang merupakan ciri khas keluarga tersebut jika ada tamu dari pondok yang mampir ke rumah itu. Akhirnya, kami tiba di ar-Risalah jam 2.30 pagi. Hem…. Lumayan cape… tapi banyak pengalaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda