Sabtu, 22 Agustus 2009

Bagaimana Allah Menarik Perhatian Kita?

Oleh: Ammatullah Fitri (fitriammatullah@yahoo.com)


Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat. Suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang berada di lantai bawah. Mandor berteriak teriak agar ia mau mendongak ke atas sehingga mandor tersebut dapat menyampaikan catatan pesan.karena suara mesin-mesin dan pekerja yang sangat bising si tukang tidak mendengar teriakan tersebut meski sang mandor sudah berteriak berulang-ulang. Usaha sang mandor pun sia-sia.
Untuk menarik perhatian, mandor ini melemparkan uang logam yang ada dikantong celananya ke depan si tukang. Begitu melihat coin uang, Si tukang bergegas mengambilnya dan memasukkannya ke dalam saku tanpa meneliti dari mana datangnya coin tersebut. Sang mandor pun terus mencoba melemparkan coinnya berulang-ulang, namun si tukang melakukan hal yang sama.


Merasa upayanya gagal, Sang mandor mengambil batu kecil dan melemparkannya tepat di kepala si tukang. Karena merasa sakit karena lemparan batu si tukang mendongak ke atas mencari siapa yang melempar batu. Kini Sang mandor dapat menyampaikan pesan dengan melempar catatan kecil dan dapat diterima Si tukang.


SAHABAT YANG BAIK......................
Untuk menarik perhatian manusia sebagai hamba-Nya, Allah sering kali menggunakan cara-cara yang menyenangkan juga dengan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan. Allah sering kali menjatuhkan "coin uang" atau memberikan kemudahan rezeki kepada manusia, agar mau mendongak ke atas, mengingat-Nya, menyembah-Nya dan lebih banyak bersyukur atas ni'mat-Nya. Namun sayangnya, sering kali hal itu tak cukup membuat kita mendongak ke atas, kita terlalu sibuk dengan "uang logam" dan duniawi. Maka terkadang Allah menggunakan ujian-ujian yang menyakitkan seperti, musibah, kegagalan, rasa sakit, dll agar kita mau mendongak keatas.


Dengan demikian, pengalaman-pengalaman pahit yang terkadang kita alami, hendaknya diterima sebagai peringatan agar kita ingat pada-Nya, hendaknya hal itu menyadarkan kita manusia lemah yang selalu butuh pertolongan-Nya.

SAHABAT YANG BAIK...................
Sudah begitu banyak rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir setiap detiknya untuk kita, namun kita sering lupa dan terlena bahkan untuk mengucap rasa syukur pun bibir ini terlalu berat dan terlalu pelit, begitu adanya.


MAKA SAHABAT.........
KINI, apakah kita kan segera menengadahkan wajah kepada-Nya, ataukah kita menunggu Allah menjatuhkan "kerikil" bahkan "batu" yang lebih besar..................????????!!!!!!!!!!!!!


&nbsp ; AMMATULLAH'09


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda