Sabtu, 22 Agustus 2009

Hidup Itu Perjuangan

Oleh: Ulfa Muthmainnah (alfa_mazaya@yahoo.co.id)

"WA MAN YUHAAJIR FII SABIILILLAHI YAJID FIL ARDHI MUROGHOMAN KATSIRON WA SA'ATAN"

"Dan barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah,niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak..."(An-Nisa 4:100)

Di suatu siang seorang pedagang asongan sedang istirahat di sebuah taman kota. Sambil menikmati semilir angin, matanya tertuju pada selembar daun yang ujungnya terdapat bungkusan kecil yang berwarna putih kecoklat-coklatan. Baru kali ini pemuda itu mengamati secara serius fenomena kepompong yang waktu didesanya dahulu dapat di jumpai kapan saja.
Sudah sepuluh menit ia mengamati bungkusan kecil yang terus bergerak-gerak itu. Ia berpikir, alangkah beratnya perjuangan anak kupu-kupu yang berada dalam kepompong itu. Ia membayangkan, bagaimana kupu-kupu itu harus keluar dari lubang kecil yang besarnya tak melebihi lubang jarum itu?

Tak sabar, dan atas nama rasa "kasihan" pengasong itu akhirnya mengeluarkan gunting kecil di sakunya, lalu memotong ujungnya. Dalam hitungan detik, kupu-kupu itu keluar dari kepompongnya dalam bentuk tubuh gembrot dan sayapnya mengkerut, tidak mengembang.

Hidup adalah kerja keras dan perjuangan. Siapapun yang mengharapkan kesuksesan,harus merasakan terlebih dahulu pahit getirnnya perjuangan dan beratnya kerja keras. Yang di maksud kerja keras bukan sekedar membanting tulang dan memeras keringat, tapi di dalamnya juga terkandung pengertian memeras pikiran dan mengolah perasaan. Potensi fisik, akal, hati, dan ruhani di daya gunakan seoptimal mungkin untuk meraih harapan dan cita-cita. Di tambah dengan doa dan tawakkal, insya Allah kesuksesan telah menunggu.

Setiap anak lahir diiringi dengan tetesan darah ibunya. Itu artinya, setiap anak manusia harus berjuang, bekerja keras dan mau berkorban. Tidak ada yang gratis, tidak ada yang instant. Hidup kita baru memiliki arti jika ada keringat yang kita kucurkan. Ada air mata yang menetes. Jika perlu,ada darah yang keluar.

Dalam kehidupan nyata, betapa banyak kesalahan seperti yang di lakukan pedagang asongan di atas. Masih banyak orang tua yang tidak mau mendidik anaknya kerja keras dan kerja cerdas,tapi berharap anaknya sukses di kemudian hari.

Bersyukurlah jika saat ini kita sedang di tempa keadaan, di uji oleh kondisi, dan di paksa oleh nasib. Saatnya bagi kita untuk membuktikan bahwa janji Allah SWT itu benar.

Meta
dan Morphe, demikian asal kata metamorfosis yang di ambil dari bahasa Yunani untuk menunjukkan arti perubahan yang terjadi pada seekor kupu. Suatu perubahan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dari seekor ulat, menjadi kepompong, lalu berubah menjadi kapu-kupu. Perubahan inilah yang di kehendaki oleh islam dengan istilah hijrah.Wallahu alam bisshawab

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda