Kamis, 31 Desember 2009

Taman Kanak-Kanak Islam ar-Risalah






“Li yadani yumna wa yusra fi kulli yadin khamsu ashobi’a…..”Bagi kita yang berasal dari pondok modern, pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu berbahasa arab ini. Tapi, akan menjadi hal yang menarik jika yang menyanyikannya adalah anak – yang baru berusia 4 – 5 tahun. Itulah mereka, adik- adik kami di TK-Islam ar-Risalah yang mana siang itu mereka bernyanyi dengan suara khas mereka sambil bermain di sekitar areal pondok.



            Mungkin kita juga akan berdecak kagum merdengar bagaimana mereka dengan fasihnya menyanyikan lagu tentang nama-nama jari tangan itu, terlebih lagi ketika melihat mereka diwisuda seperti pada juli 2009 lalu, dimana mereka dengan kompak membaca teks sumpah wisudawan yang bertuliskan arab dan latin, lalu membut para hadirin tertawa mendengar suara mungil mereka membaca teks tersebut dengan polosnya. Bukan itu saja, para wisudawan dari TK Islam ar-Risalah telah hapal berbagai macam surat-surat pendek al-Qur’an, puluhan Hadist Nabi. bacaan sholat dan doa sehari-hari.


Itulah Taman kanak-kanak Islam ar-Risalah, dengan perkembangan jumlah murid yang menakjubkan dari hanya satu anak yang belajar pada tahun pertama, menjadi 39 anak pada tahun kedua! Lalu terus membengkak menjadi 55 siswa dengan terpaksa tidak menerima pendaftaran belasan anak dikarenakan keterbatasan pengajar dan sarana belajar yang pada saat itu baru tersedia 4 kelas. Baru pada tahun  keempat kelas  ditambah lagi menjadi 7 kelas sehingga dapat menampung 69 anak untuk belajar dengan sarana yang memadai. A

Selain itu, menjadi tantangan tersendiri bagi para pengajar yang berjumlah 20 dengan staf inti yang berjumlah 9 orang ini untuk membimbing murid-muridnya sesuai dengan visi-misi dibentuknya TK Islam ar-Risalah yaitu berusaha mewujudkan impian orang tua, mencetak generasi sholeh, sehat, cerdas, dan ceria.


Murid-muridnya pun terlihat bebas mengekspresikan sikapnya, mereka tampak asyik bermain di areal pondok seluas 14 hektar ini, kadang jika ada acara upacara yang seluruh pesertanya adalah siswa-siswi Pondok ar-Risalah dari tingkat TK sampai KMI, bias dipastikan mereka akan berhamburan keluar dari barisan mereka pergi ke tengah lapangan upacara untuk menyaksikan penampilan anak-anak Drum band dari dekat, atau bagaimana bendera dikibarkan, atau mengikuti para petugas pembawa bendera berbaris. Dan semua itu tidak lantas membuat para guru marah, biasanya mereka cukup menuntun anak-anak itu ke pinggir lapangan, walaupun anak-anak tidak akan bosan untuk segera berlarian kembali ke tengah lapangan upacara yang berjalan dengan sangat formal dan serius. Semua itu menjadi hiburan tersendiri bagi kami.

Lebih dari itu, sebelum dibukanya Taman Kanak-kanak ini, keadaan Pondok dipagi hari hingga siangnya sangat sepi dan hening karena siswa-siswi ar-Risalah sedang belajar di kelasnya masing-masing. Kini, setiap pagi hingga siang hari, suara teriakan anak-anak lucu TK Islam ar-Risalah meramaikan suasana pondok. Kami bahkan tidak tahu kapan tepatnya jam istirahat di TK ini karena antara jam belajar dengan jam istirahat selalu berisik dan rebut, tidak ada bedanya. Selain itu, karena memang prinsif pengajaran di TK ini adalah “bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.” Sehingga tidak heran suasana kelas dan sekitarnya selalu ramai. Inilah Taman Kanak-Kanak Islam ar-Risalah, keberadaannya bagai embun penyejuk di padang pasir dengan terpaan panasnya sinar mentari kota Ponorogo.(Muhammad ABe)



0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda