Jumat, 29 Oktober 2010

Sumpah Pemuda - Kita - Bencana

  Kawan, sudahkah kita merenungi makna sumpah pemuda yang dibacakan pada tanggal 28  Oktober 1928 ini? Mungkin sebagian sudah, tapi sebagian besar dari kita belum. Peristiwa yang  semestinya menjadi momen berdirinya bangsa ini. Dengan dihadiri oleh puluhan pemuda dari berbagai organisasi yang berasal dari berbagai penjuru daerah Indonesia. Mengaku bertanah air satu, berbangsa satu, dan berhasa satu. Indonesia.

      Mengiringi peringatan Sumpah Pemuda, Indonesia kembali diuji dengan datangnya bencana yang bertubi-tubi, banjir, gempa di Mentawai yang menimbulkan tsunami dan menimbulkan korban setidaknya hampir 400 jiwa. Kemudian letusan merapi yang merenggut 30 jiwa. Dan ini bukanlah yang pertama. Pada dekade ini, Indonesia terus "dihajar" dengan berbagai musibah. Apakah itu semua membuat kita putus asa dan jatuh terus? Tentu tidak. Faktanya sejak krisis moneter 1998 yang melanda dunia, Indonesia dapat terus menerus bertahan dan bangkit. Begitu juga ketika datang musibah lainnya di Aceh, kemudian disusul letusan Merapi, gempa di Padang, bencana di Wasior, semuanya kita hadapi. Wakil Presiden Boediono menyatakan spirit dari Sumpah Pemuda-lah yang membuat kita tetap bertahan, bersatu bahu-membahu menolong dan memperbaiki semua kerusakan yang terjadi.

      Tapi apakah spirit itu betul-betul tertanam di generasi muda kita? Kita lihat pergaulan remaja yang semakin hancur, semangat nasionalisme telah luntur dengan semangat meniru segala hal yang datang dari luar, sehingga budaya yang mereka pakai pun bukan budaya Indonesia.

    Sumpah Pemuda semestinya menjadi modal bagi setiap warganya, khususnya para pemuda-pemudi sekarang untuk berani dan tidak malu dalam menunjukkan identitas bangsanya. Bukan hanya mengekor budaya lain sehingga kita menjadi lupa akan identitas kita sendiri yang akhirnya menjadi mudah untuk dipecah-belah oleh pihak asing. Sumpah Pemuda juga semestinya menjadi semangat bagi kita dalam berjuang bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat. Sehingga setiap cobaan yang datang dapat dihadapi dengan mudah tanpa menimbulkan perpecahan.tetap bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda