Welcome to our website. Ini adalah situs resmi alumni 2009 P.M. Arrisalah.

Tentang Aktivitas di Pondok Modern Ar-Risalah, Bapak Pimpinan K.H. Muhammad Ma'shum Yusuf, artikel Islam, kisah, renungan, puisi, wisuda 629, panggung gembira 629, galeri foto ristec629, galeri video Le Devoir De Rayhan, dan juga pmarrisalah.com

Rabu, 03 November 2010

Pilih Jadi Dokter atau Calon Ibu?

Bila aku telah lolos menjadi ibu yang baik, maka kelak aku akan memasang plang praktik dokter ku!
 
Hidayatullah.com--Menjadi dokter adalah impianku bahkan sejak aku berusia 2 tahun (kata Abi). Menurut beliau, sejak kecil aku sangat menghayati cita-citaku itu, katanya aku sangat berjiwa sosial; tak ragu untuk mengulurkan tangan dan memberi semaksimal mungkin bila mendapati orang lain sedang kesusahan, lebih lebih pada orang sakit (contoh kecil dan yang sering, saat nenekku jatuh sakit, maka aku adalah orang pertama yang sangat tanggap dan berusaha agar nenekku sembuh). Lalu katanya aku adalah anak yang cerdas dan kritis sejak kecil, rapi dan suka bersih-bersih (kebiasaan menjaga kebersihan sangat berpengaruh pada profesi ini), namun ketika aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal dengan baik tentang genderku beserta kodrat-kodratnya.
 

Bencana Ini Hanya Musibah atau Azab?










Jika bencana ini sebagai teguran, kenapa yang sering terkena bencana justru tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kemaksiatan?

 Oleh: A. Wafi Muhaimin (www.hidayatullah.com)
 
Bancana datang beriringan datang silih berganti. Tabrakan kereta, bencana Wasior, Gunung Merapi hingga tsunami di Mentawai. Sebelum-sebelum ini, berbagai bencara juga telah menghampiri negeri kita.

Bencana ini tidaklah serta-merta datang tanpa sebuah penyebab. Ada sebuah proses yang dilakukan manusia sehingga bencana ini datang. Demikianlah sunnatullah. 

 

Minggu, 31 Oktober 2010

Antara Bencana Dan Maksiat

 Dalam bulan Oktober ini, tiga musibah besar menimpa negeri kita. Dari mulai banjir bandang di Wasior, Gempa dan Tsunami di Mentawai, hingga letusan gunung Merapi di Yogyakarta. Ratusan jiwa menjadi korban, berbagai bantuan terus mengalir, para ahli pun diturunkan untuk mengatasi bencana ini dan untuk mengantisipasi bencana yang diperkirakan akan datang lagi.

Jumat, 29 Oktober 2010

Sumpah Pemuda - Kita - Bencana

  Kawan, sudahkah kita merenungi makna sumpah pemuda yang dibacakan pada tanggal 28  Oktober 1928 ini? Mungkin sebagian sudah, tapi sebagian besar dari kita belum. Peristiwa yang  semestinya menjadi momen berdirinya bangsa ini. Dengan dihadiri oleh puluhan pemuda dari berbagai organisasi yang berasal dari berbagai penjuru daerah Indonesia. Mengaku bertanah air satu, berbangsa satu, dan berhasa satu. Indonesia.