Minggu, 26 Desember 2010

Pagelaran Seni Panggung Gembira 2010



Siswa-siswi Akhir Pondok Modern Ar-Risalah kembali menunjukkan kreasi seninya dalam acara pagelaran seni Panggung Gembira 2010. Acara yang berlangsung pada malam Senin, 5 Desember ini dihadiri juga oleh Bapak Bupati Ponorogo H. Amin, S.H. beserta pejabat daerah kabupaten dalam rangka meresmikan gerakan ayo shalat atau International Brotherhood Movement for Praying (IBMP).

Acara pagelaran seni Panggung Gembira juga diadakan untuk memperingati tahun baru Islam 1432 H. Dimulai setelah peresmian IBMP pada jam sembilan malam dan berakhir jam satu pagi. Dengan bertemakan “Memajukan Budaya Bangsa Dengan Kreasi Seni Islami Demi Terwujudnya Generasi Dakwah Masa Kini”, para siswa kelas akhir berusaha menampilkan suatu pertunjukkan seni yang modern, artistik dan tetap mengandung tema Islam sekaligus tidak melupakan budaya bangsa. Adapun siswi putri tidak turut tampil dan bertugas sebagai panitia acara. Selain mereka, turut tampil siswa kelas satu dalam beberapa acara pembukaan.

Penampilan yang ditampilkan pun sangat beragam dan menarik, seperti Islamic Hip-Hop, Volk song, Puisi, Padang Dance, Arabic Dance, Drama Tragedi dengan 3 bahasa (Indonesia-Arab-Inggris), band, Fighting Gravity, tari kipas, Instrument, India Dance, Atraksi, Drama Kabaret dan lain-lain.

Dengan latar belakang panggung arsitektur mesjid dari papan triplek yang terlihat nyata, pagelaran seni ini menjadi semakin terlihat menarik. Apalagi ditambah layar raksasa di tengah panggung ditemani berbagai efek lampu sorot, laser dan kembang api, menambah suasana malam menjadi semarak dan menarik.

Semua agenda terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan acara dipersiapkan sejak sekitar dua bulanan yang lalu. Walaupun masih ditemui berbagai kendala teknis seperti kurang sinkronnya antara operator pusat dengan operator acara yang dipegang siswa kelas enam. Kemudian ditambah beberapa mikrofon yang kurang bagus. Ditambah jeda pergantian acara yang memakan waktu lama, hal ini dikarenakan beberapa orang memiliki multi-peran dalam acara-acara yang membutuhkan banyak personil. Terlepas dari semua itu, acara ini layak mendapat apresiasi yang hebat karena dilakukan oleh jumlah santri kelas akhir yang hanya terdiri dari 56 siswa putra dan 30 putri.

1 komentar:

Komentar Anda